Jakarta,quickq官网入口ios版 CNN Indonesia-- Taylor Swiftsukses menggelar konsernya di Australiaselama tujuh hari pada akhir Februari lalu. Ribuan penggemar yang akrab disapa Swifties membanjiri bandara, hotel, dan lokasi konser. Tapi, siapa sangka jika di balik kesuksesan itu ada peran Qantas Airways yang memastikan penerbangan para Swifties aman dari badai? 

Sebelum konser berlangsung, para ahli meteorologi memperingatkan maskapai akan adanya potensi badai pada malam sebelum pertunjukan berlangsung di Sydney. 
ADVERTISEMENT 
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT Pilihan Redaksi10 Maskapai Teraman di Dunia, Nyaris Tanpa Insiden KecelakaanDaftar Maskapai Penerbangan Paling Aman di Dunia 2024, Ada Punya RI?Insiden Horor LATAM Airlines Mendadak Turun Tajam, 50 Orang Terluka
|
Beroperasi dari kantor pusatnya di Sydney, QMet mengamati pola dan sistem cuaca di seluruh dunia. Kepala Pusat Operasi Terpadu Qantas Daniel Dihen mengatakan, cara ini membantu menginformasikan segala hal yang berkaitan dengan penerbangan. Hasil kerja tim ini juga dapat menjelaskan mengapa sebuah penerbangan diubah, ditunda atau dibatalkan secara tiba-tiba. Dihen mengatakan bahwa para kru sibuk mencari solusi untuk meminimalisasi dampak kondisi cuaca terhadap para Swifties yang terbang dari luar negeri. "Saya menerima telepon pada pukul 10 malam dari tim yang mengatakan, 'Hei, bagaimana dengan A380 yang keluar dari Melbourne besok?" katanya. Tim ini bekerja sepanjang waktu. Saat ini, tim ini tengah mengawasi topan di lepas pantai Mozambik yang bisa berdampak pada penerbangan ke Afrika Selatan. "Para ahli meteorologi memungkinkan kami untuk merencanakan operasi kami, mereka mengamati peristiwa cuaca di seluruh dunia," tutup Dihen. (anm/asr) |